“Menjadi Orang Tua Impian”, Ulasan Buku Be a Dream Parent



Mengawali tulisan ini, saya ingin mengutip ungkapan masyhur yang juga dikutip sebagai judul dalam salah satu esai dalam buku ini.

***

“Rumahku, adalah Surgaku”

***

Tak hanya surga bagi seorang suami yang kembali dari letihnya pekerjaan seharian. Ataupun bagi seorang istri yang telah lelah atas aktifitas padat rumah tangganya. Tetapi juga menjadi surga bagi setiap “buah hati” yang bakal menjadi generasi dalam berkhidmah membangun bangsa.

Pengajaran-pengajaran anak sangat perlu diperhatikan. Perhatian tersebut seyogyanya menjadi hal utama dalam rumah tangga. Karena pengajaran terbaik adalah pengajaran yang ada dalam keluarga. Karakter anak turun dari karakter dan pengajaran dalam keluarganya. Sehingga karakter anak akan menyerupai karakter orang tuanya. Dr. Sumiyati pernah berujar dan dikutip dalam buku tersebut bahwa “Kita bisa melihat watak orang tua, dengan melihat anak didik kita”. Tabiat buruk orang tua akan dicontoh anak, begitupun perilaku-perilaku terpuji orang tua akan dicontoh anak dan akan menjadi lekat dalam karakternya.

Keluarga menjadi tumpuan utama dalam tumbuh kembang anak. Seorang anak tumbuh memerlukan sandaran yang utuh, yaitu kedua orang tuanya. Orang tua tidak hanya bapak tidak hanya ibu, tapi keduanya. Seorang ibu yang cenderung memberikan pengajaran tentang kasih sayang, dan bapak yang mengajarkan pendirian dan ketegasan. Apabila terdapat kepincangan pada salah satunya, maka secara psikis anak akan tumbuh tidak maksimal. Ketika seorang ayah pergi bekerja dalam kurun yang cukup lama, maka peran ayah dapat digantikan posisinya oleh kakek, paman, ataupun kakak.

Dalam buku ini menjelaskan pula beberapa hal positif yang biasanya dilakukan pada zaman dulu, tetapi sekarang sudah mulai luntur. Seperti bercerita dongeng sebelum tidur yang mungkin saat ini kebiasaan tersebut sudah mulai luntur dan tergantikan dengan gadget. Padahal hal tersebut sangat bermanfaat dalam pembangunan mental dan perkembangan bahasa pada anak. Terdapat pula kebiasaan yang sering dilakukan tetapi hal tersebut justru merupakan hal yang kurang baik. Seperti menirukan bahasa anak yang cadel (pelo) yang justru akan menghambat perkembangan bahasa anak. Kebiasaan orang tua yang tidak memberikan sama sekali waktu bersama keluarga, yang mana hal tersebut akan sangat berpengaruh pada mental anak. dan juga tabiat-tabiat lain. Hal tersebut akan dibahas juga secara santai dan interaktif dalam buku ini.


Sampul Buku Be a Dream Parent


Singkatnya, Buku yang berjudul “Be a Dream Parent” karya Dr. Sumiyati, M.Pd.I dan Liya Afifatul Muawanah ini membagikan tulisan-tulisan tentang pendidikan anak usia dini dalam keluarga, diselipi catatan-catatan selama perkuliahan dan juga tips-tips yang disusun bersama Dosen Kaprodi PIAUD IPMAFA, Dr. Sumiyati, M.Pd.I.  

Walaupun begitu, manusia tidak bisa luput dari kesalahan, beberapa kata maupun kalimat masih terdapat typo. Tetapi hal itu tidak mengurangi isi dan manfaat dari buku ini. Karena pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah dan baik.

Buku ini cocok banget untuk dibaca orang tua (sekali lagi, tidak hanya ayah saja atau ibu saja, tetapi keduanya) dan juga cocok untuk calon orang tua. Dijadikan sebagai pegangan dan referensi pengajaran yang baik dalam kelarga (saat ini maupun masa depan nanti), So, yuk baca buku...

Sekian, semoga bermanfaat...

Ranting Tulakan V
Ranting Tulakan V Belajar, berjuang, serta bertaqwa.

Posting Komentar untuk " “Menjadi Orang Tua Impian”, Ulasan Buku Be a Dream Parent"