Sebuah Puisi dari Antologi Harapan
pixabay |
Terkuak diri ini
Dewakan dunia tak berujung guna
Mencari makhluk-Mu pada setiap anggap
Selungkup suara nenuju tahta
Hati menggelap
Ternyata semua itu nestapa
Kucoba melangkah perlahan
Menjauh seluruh gemerlap dunia
Meraih ketenteraman.
Sulit, deru , dilema, dan derita sungguh teresa
Pada peluru asa dunia
Biarlah... rasa sakit yang berasa perih merintih
Pasti bakal berguling manis,
Bilangmu itu sebuah perjuangan,
Kan kulakukan hingga datang ajal menikam
Kucoba melangkah perlahan
Sehingga...
Mekar sukma putih di dada
Menggenangi harapan cita-cita
Menghapus kelabu kehidupan
Rintis hidup searah
Sesuai takdir sang pencipta
Tulakan, tak bertanggal
Posting Komentar untuk "Sebuah Puisi dari Antologi Harapan"
Posting Komentar