Maulid Nabi Muhammad; Bahkan, Abu Jahal Mengakui Keagungan Nabi

pixabay


Perayaan Maulid di tiap zaman dan tiap daerah berbeda-beda. Nabi Muhammad sendiri merayakan Maulid dengan cara Puasa tiap hari kelahirannya, hari senin. Sahabat Nabi merayakan maulid dengan cara shodaqohan kepada orang yang membutuhkan. 


Di Indonesia, Perayaan Maulid Nabi Muhammad kerap dirayakan dengan pembacaan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW. Perayaan Maulid Nabi juga dislingi pembacaan sholawat yang dilantunkan dengan nada dan iringan musik yang indah.


Secara garis besar Imam Syafi'i memandang bahwa Segala hal yang baru (Bid'ah) Dibagi menjadi dua, bid'ah dholalah dan bid'ah hasanah. segala hal yang tidak berlawanan dengan syariat maka termasuk sebagai bid'ah hasanah. Hal ini didasarkan dengan Qaul Nabi Muhammad "Bid'atin Huda", tidak hanya "bid'atin dholalah".


Sayyid Muhammad memberikan pendapat lagi soal perayaan maulid Nabi, bahwa tujuan diadakannya maulid adalah mengenang peristiwa-peristiwa Nabi. Didalam Islam terdapat beberapa syari'at yang berhubungan dengan peristuwa-peristiwa yang dialami Nabi zaman dahulu, seperti contoh Haji dan segala yang ada didalamnya, yang merupakan peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Begitu juga syariat berkurban. Dan perayaan maulid, sama, mengenang peristiwa-peritiwa besar Nabi Muhammad SAW.


Namun, walaupun begitu Sayyid Muhammad memberikan peringatan agar perayaan maulid tetap dalam batas syariat. tidak merayakan maulid dengan kegiatan yang bersifat mendekatkan pada kemaksiatan.


***


Ada sebuah keterangan bahwa "“Dan keagungan (yang pasti) adalah diakui oleh para musuh". Nabi Muhammad SAW menjadi seorang yang diakui kehebatannya oleh lawan.


Diceritakan bahwa pernah suatu hari ada seorang yang menanyakan tentang kebenaran Muhammad kepada Abu Jahal, sebelumnya Abu Jahal tak berkenan, tetapi karena mereka hanya berdua dan dibujuk temannya yang sangat ingin tahu tentang pribadi Muhammad, akhirnya Abu Jahal menceritakan tentang kepribadiannya Nabi Muhammad SAW. Ia mengakui bahwa Muhammad memang seorang yang jujur. Jika bukan karena dari keluarga bani Hasyim, Abu Jahal tidak akan menentang Muhammad. Bani Hasyim dan Keluarga Abu Jahal berseteru, jika Abu Jahal iman pada Nabi Muhammad berarti ia menyatakan kalah pada keluaga Bani Hasyim (keluarga Muhammad SAW). 


Pernah juga, Abu Jahal yang melihat keajaiban Nabi saat kecil. Ketika itu Abdul Mutholib tengah mencari2 Nabi Muhammad yang tersesat di hutan. lalu tiba2 Abu Jahal membawa Nabi Muhammad SAW dihadapan Abdul Mutholib, lalu ia bercerita bahwa saat Nabi Muhammad dinaikkan ke atas punggung unta, dibelakang abu Jahal, unta yang dinaiki mereka tidak mau berdiri. tapi saat nabi Muhammad di dudukkan di depan, unta tersebut mau berdiri dan berjalan.


***


Nabi Muhammad SAW benar-benar diakui keistimewaannya bahkan oleh orang yang memusuhi islam. Tak hanya itu, bahkan pasca kewafatan beliau, banyak orang-orang non muslim yang juga mengagumi sosok Nabi Muhammad. Banyak buku-buku tulisan non muslim yang menyanyung Rasulullah. Salah satu buku tersbut adalah "Histories de la Turquaises" karya Lamartine seorang orientalis prancis menyebutkan bahwa “Filosuf, orator, rasul, pembuat undang-undang, panglima, penakluk ide-ide, pembina dogma yang rasional, suatu agama tampa berhala, pendiri dua puluh emperium dunia dan satu emperium spiritual, dialah Muhammad." (alif.id)


Nabi muhammad memang sosok yang istimewa dan diistimewakan dari Nabi dan Rasul sebelumnya. dalam ngaji maulid Diba' 8/10/22,  dijelaskan bahwa Nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad dilahirkan Hari Jum'at, hari yang berjuluk Sayyidul Ayyam,  Nabi Muhammad lain. Beliau diistimewakan Allah lahir tidak di hari yang Diistimewakan sebelum-sebelumnya (Hari Jum'at), namun Nabi Muhammad dilahirka  di hari Senin.  Alih-alih menjadi mulia karena terlahir di hari yang mulia (jum'at), Hari Senin menjadi istimewa karena Lahirnya sesorang yang mulia (Nabi Muhammad SAW).


Allahumma Sholli 'ala sayyidina Muhammad

Ranting Tulakan V
Ranting Tulakan V Belajar, berjuang, serta bertaqwa.

Posting Komentar untuk "Maulid Nabi Muhammad; Bahkan, Abu Jahal Mengakui Keagungan Nabi "