Laki-laki yang Tak Pernah Berhenti Menangis; Kumpulan Kisah Islami Penyejuk Hati; Sebuah Ulasan Buku Cak Rusdi

goodreads

 

Sepenggal kisah dalam buku "Laki-laki yang tak berhenti menangis” Karya Cak Rusdi Mathari yang menceritakan tentang “Nur Muhammad” sebelumnya ternyata, pernah singgah ke ayahandanya, Sayyid Abdullah. 


Dikisahkan bahwa ada seorang wanita yang bernama“Qutaylah”, yang merupakan salah seorang wanita yang tergila2 kepada Sayyid Abdullah karena sebuah pancaran cahaya dalam diri Sayyid Abdullah. Dalam sebuah diskusi Ngaji Kitab Maulid Diba' kami bertanya soal cerita tersebut. Bapak Muhlisin menjelaskan bahwa tidak hanya 1 orang wanita, tetapi bahkan semua wanita yang ada di Makkah terpesona dengan Sayyid Abdullah. Namun, pancaran cahaya dalam diri Sayyid Abdullah hilang ketika beliau telah menikahi Sayyidah Aminah. Dan ternyata, pancaran cahaya dalam diri Sayyid Abdullah yang merupakan Nur Muhammad pindah ke Rahim Sayyidah Aminah, Ibunda Nabi Muhammad SAW. 


Dalam Ngaji Kitab Maulid Diba', Nur Muhammad adalah hal pertama kali yang diciptakan Allah sebelum semua makhluk. Dan terciptanya alam semesta tidak lain karena Nur Muhammad. Allahumma Sholli 'Ala Muhammmad


***


Malanjutkan ceritanya Cak Rusdi tadi. Dalam bukunya tadi, tiap esai yang dibawakannya ia mencoba memberikan pengajaran tentang arti toleransi. Salah satu esai toleransinya yaitu tentang bagaimana warga muslim dan non muslim turut membantu mengecor atap Masjid Raya Tual di Maluku Tenggara. Mereka mau bahu-membahu menjalani kerbrsamaan dalam keberagaman agama. Rasa toleran ditancapkan dalam diri mereka. 


Sikap toleransi semacam ini sebenarnya sudah dicontohkan baginda Nabi Muhammad SAW. Saat berada di Madinah, Nabi juga menjunjung tinggi Toleransi yang tecermin dalam Piagam Madinah yang berisi berpasal-pasal yang diantaranya tentang kesetaraan hak antara muslim maupun non muslim. Bahkan pernah suatau ketika ada sekelompok Nasrani yang datang bertamu ke Madinah. Salah seorang diantara mereka adalah Abu Haritsah yang merupakan Pendeta yang dihormati oleh penguasa Roma. Lalu didalam masjid, mereka ingin menunaikan ibadah mereka, sahabat Nabi mencegah. Namun, Nabi Muhammad SAW yang melihat kejadian tersebut mempersilahkan mereka untuk beribadah disalah satu sudut ruangan. Kejadian tersebut dikisahkan sebagai satu balas budi Muslim kepada Nasrani yang suatu kali pernah menolong kaum muslimin ketika diperangi oleh kafir quroisy. 


***


Mengutip sebagian dari Quotes yanga ada di dalam buku cak Rusdi ini, “Tidakkah selain Kelahiran, salah satu perayaan terbesar manusia adalah kematian?”. Sebuah untaian yang mengisyaratkan diri penulis tentang hal yang ia tulis. Sebuah untaian yang menjadi refleksi paling besar untuk sebuah hidup. Juga sebagai benang merah yang diambil atas beberapa esai cak Rusdi yang terdapat di Buku “Laki-laki yang Tak Berhenti Menangis”. 


Refleksi yang dibawakan Cak Rusdi menghadirkan kisah-kisah teladan. Kisah teladan semacam ini banyak pula dijumpi di buku-buku lain. Misal buku Dari Dr. Husain "Lisanul Hal" yang berisi juga tentang kisah teladan para orang terdahulu. beliau mengangkat judul itu disambil dari cuplikan Untaian mutiara "Lisanul Hal Afshahu min Lisanil Maqal". Kata-kata saja tidak cukup, perlu adanya sebuah keteladanan. Dr. Jamal Ma'mur asmani dalam "KH. Abdullah Zain Salam; Keteladanan pendidikan keluarga" menjelaskan bahwa Keteladanan menjadi modal utama dalam mendidik. Dari situ beliau menghdirkan sosok-sosok teladan yang dihadirkan dalam buku-buku beliau selanjutnya. 


Sejalan dengan apa yang ditulis Cak Rusdi. Setiap esai yang diracik Cak rusdi pasti dihadirkan sosok teladan yang dikemas apik dan ringan selayaknya dongeng. Lalu direfleksikan dalam dalam kehidupan sekarang. tak ketinggalan pula Quotes yang terpampang ditiap esainya. Buku ini adalah buku yang bagus untuk dibaca, untuk semua kalangan. Baik bagi kaum mayoritas atau bahkan untuk kaum “Minoritas” (seperti yang ia bahas di salah satu esainya dengan judul yang sama). 


Selamat Membaca



Judul buku  : Laki-laki yang Tak Pernah Berhenti Menangis; Kumpulan Kisah Islami Penyejuk Hati

Penulis        : Rusdi Mathari

Tahun terbit: Januari 2019

Halaman     : viii + 115 

Penerbit      : Buku mojok


Ranting Tulakan V
Ranting Tulakan V Belajar, berjuang, serta bertaqwa.

1 komentar untuk "Laki-laki yang Tak Pernah Berhenti Menangis; Kumpulan Kisah Islami Penyejuk Hati; Sebuah Ulasan Buku Cak Rusdi"